Peralatan yang banyak digunakan sejak manusia pra-sejarah sampai saat ini,
Palu modern telah mengalami evolusi luar biasa sejak asal-usulnya, ketika manusia membutuhkan sesuatu untuk memukul dan menghancurkan cangkang atau tulang demi mendapatkan makanan.
Awalnya saya pikir sebuah tulisan tentang evolusi palu akan menarik, tetapi saya menemukan bahwa palu jauh lebih hebat daripada sekadar alat tangan—ia secara harfiah adalah leluhur dari setiap alat yang pernah dibuat!
Dasarnya:
Palu adalah alat untuk memukul benda atau material lain, entah itu kayu, logam, batu, atau apapun juga. Palu modern hadir dalam banyak variasi, bentuk, dan ukuran. Menjadikannya alat yang sangat serbaguna.
Lalu manusia menciptakan palu:
Para arkeolog telah menemukan bahwa kemunculan pertama alat yang digunakan sebagai palu adalah sekitar 3,3 juta tahun lalu (149 artefak ditemukan di Danau Turkana, Kenya Utara, pada tahun 2015) ketika sebuah “batu palu” digunakan untuk memecahkan batu-batu yang lebih rapuh seperti batu api (flint), menjadi alat untuk memotong dan membunuh. Setelah mereka mulai menyempurnakan tekniknya, mereka membentuk kapak, pisau, lalu mata panah dan mata tombak yang lebih rumit. Kemudian, manusia purba ini menggunakan serpihan yang dibentuk itu sebagai alat ukir untuk kayu, memecahkan tengkorak hewan, tulang, cangkang, bahkan membuat perhiasan.
Palu embrionik ini tak lebih dari sebuah batu elips berat antara 300 gram hingga satu kilo, yang terbentuk halus di dasar sungai atau laut. Batu itu digunakan untuk memukul suatu objek yang diletakkan di atas batu besar datar di bawahnya, seperti landasan. Jika dibutuhkan ujung yang lebih rumit, palu batu ini digantikan dengan batu yang lebih kecil, tulang, gading, atau tanduk rusa, menggunakan teknik yang lebih halus untuk menyelesaikan alat pemotong baru
vzvcv
Posting Komentar untuk "Kapan Palu di Temukan?"